Kamis, 30 April 2009

Live As A Vapor

Bacaan : Yakobus 4 : 14

Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Sebab kamu adalah uap yang muncul sebentar saja dan kemudian lenyap.

Pernahkan saudara merebus air dengan posisi panci tertutup? Setelah air pada panci mendidih, jika kita buka tutup panci tersebut maka dari dalam panci tersebut akan muncul semacam asap, dan itulah yang disebut uap. Jikalau kita perhatikan, keberadaan uap secara visual hanyalah sebentar saja dapat kita lihat. Dia akan muncul kemudian lenyap begitu saja.
Dalam perikop ini, hidup kita digambarkan seperti uap, dengan kata lain bahwa hidup kita ini hanyalah sebentar saja. Dalam istilah bahasa Jawa dikatakan "Urip iki mung mampir ngombe" ( hidup ini hanya mampir minum). Jadi betapa singkatnya kehidupan ini digambarkan melalui ungkapan tersebut.
Seperti yang terungkap pada ayat di atas, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kita boleh saja merencanakan segala sesuatunya untuk kita lakukan besok, seminggu kemudian, sebulan atau bahkan setahun kemudian. Namun satu hal yang perlu kita ingat. Apakah besok kita masih hidup? Apakah kita masih memiliki kesempatan untuk menjalankan segala sesuatu yang sudah kita rencanakan? Jawabannya adalah TIDAK! Manusia sekali-kali tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok, karena itu adalah rahasia Tuhan. Kita boleh saja merencanakan segala sesuatu, namun dengan berserah kepada kehendak Tuhan.
Nah...setelah mengetahui begitu singkatnya hidup ini, dan betapa kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok, maka marilah kita mulai melakukan hal-hal positif, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan berbuat demikian, kita akan selalu siap dengan apa yang akan terjadi besok.

1 komentar:

Ari Batara mengatakan...

Saya diberkati renungan ini. Seandainya semua manusia tahu atau mau tahu bahwa "life as vopor"...Tuhan memberkati pelayanan saudara-saudara. Soli Deo Glori! Salam kasih dan doa!